Sabtu, 02 Mei 2009


Serang- Diakhir acara Beckett's Parade (30/4), para pekerja seni yang terlibat di dalamnya membuat kejutan, dengan mengeluarkan sebuah Manifesto Serikat Seni Pertunjukan (di) Banten. menurut Mahdiduri selaku ketua pelaksana, manifesto tersebut ditujukan sebagai sebuah gerakan moral dalam menyikapi persoalan Taman Budaya Banten yang sampai saat ini pembangunannya terbengkalai. Manifseto tersebut berisi beberapa poin tuntutan, berikut isi manifesto Serikat Seni Pertunjukan (di) Banten:

MANIFESTO
SERIKAT SENI PERTUNJUKAN (di) BANTEN
Seolah ingin mengejar ketertinggalan dari wilayah lain di Indonesia, Banten sebagai provinsi baru, begitu gencar membangun infrastruktur pemerintahan. Pembangunan yang dipusatkan di KP3B yang terletak di Desa Curug-Serang, diproyeksikan menjadi sebuah wilayah kebanggaan elit birokrasi. Dalam cetak birunya, pembangunan infrastruktur KP3B berisi seluruh kantor Dinas Pemerintahan Provinsi Banten, Mesjid Raya dan juga termasuk di dalamnya Taman Budaya Banten (TBB).
Terkait dengan TBB, setelah mengamati wacana pembangunannya lewat berita di media dan artikel-artikel terkait. Nyatalah ada sebuah kontradiksi pemikiran antara para birokrat dengan pihak seniman. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan masih memandang kesenian sebagai momok yang menjijikan sekaligus tak berguna. Bagi mereka, kesenian tidaklah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), hanya menghabiskan anggaran!!!. Mereka lebih asyik-masyuk dengan bidang-bidang yang mampu mendongkrak pendapatan kas Negara, serta bidang-bidang yang bisa dirasakan hasilnya secara instan.
Sementara itu, betapa kebutuhan tempat pertunjukan begitu tinggi dirasakan para pekerja seni. Sampai saat ini, para pekerja seni teater, musik, senirupa, sastra, tari harus terus berjuang di pojok-pojok kota, bergerilya menghidupkan keseniannya dengan sedikit sekali sentuhan dari pemerintah. Fasilitas, bantuan alat kesenian ataupun dana pengembangan dirasakan begitu sulit di dapatkan oleh komunitas kesenian, yang nota bene juga bagian dari elemen masyarakat yang memiliki hak.
Begitu banyaknya produk kebudayaan di Banten yang memerlukan ruang representatif agar lebih bisa dikenal dan dihargai. Mana mungkin produk kesenian bisa dikenal jika tidak ada tempat untuk repertoar karya-karya seni masyarakatnya. Dalam konteks ini, kemaujudan Taman Budaya (di) Banten sangat multi fungsi. Pertama, TBB sebagai wadah apresiasi kreatif masyarakat dan pengembangan budaya di daerah. Berdirinya TBB akan memudahkan masyarakat dalam mencari lokasi pertunjukan kesenian. Saat ini, bisa dipastikan masyarakat (lokal/luar) tidak tahu harus kemana jika ingin menonton Ubrug dengan jadwal pentas tetap misalnya.
Kedua, TBB sebagai mercusuar pencitraan wilayah. Dimanapun, budaya lokal yang terejawantahkan lewat kesenian selalu dikedepankan dalam publikasi massa untuk menarik wisatawan. Pengemasan kesenian berkualitas dengan menempatkannya dalam sebuah ruang yang layak dan berstandar internasional, tentunya akan meningkatkan nilai jual (Citra) Banten di mata dunia.
Atas dasar itu, sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki hak, kami yang tergabung dalam Serikat Seni Pertunjukan (di) Banten dengan ini:
1. Menuntut percepatan pembangunan Taman Budaya Banten, sehubungan dengan rencana pembangunan TBB diakhirkan pada tahun 2012.
2. Menuntut dalam pembangunannya harus memenuhi standar gedung pertunjukan, jangan sampai terjadi disfungsi. Mengingat disain gedung utama kesenian dalam TBB saat ini, lebih mirip gedung serba guna.
3. Menuntut dalam pengelolaannya ke depan, segala hal terkait pemakaian dan penentuan harga sewa harus dibicarakan dengan pihak pekerja seni atau yang mewakilinya. Kami menganggap hal itu perlu dilakukan, supaya jangan sampai biaya sewa untuk komunitas kesenian terlalu tinggi atau memberatkan.
4. Menuntut lewat Pemerintah Provinsi agar mewajibkan seluruh pemerintah daerah Kab/Kota di Banten, membangun gedung kesenian. Hal ini untuk memberikan pemerataan fasilitas bagi komunitas seni yang banyak terdapat di wilayah masing-masing.
5. Sebagai solidaritas, kami meminta pada para pekerja seni di seluruh wilayah Provinsi Banten. untuk mendesak pemerintahan provinsi dan DATI II agar memenuhi hak pekerja seni sebagai bagian masyarakat dan salah satu penjaga gawang kebudayaan.

Banten, 30 April 2009
1. Mahdiduri -Microphone The Read Art Kab Tangerang
2. Ifan Darmawan -Teater Kain Hitam Kota Serang
3. Ahmad Wahyuddin -Teater AnonimuS Kota Serang
4. Joe WK -Teater Wong Kite Kota Cilegon
5. Irwan Sofwan -Teater Kini Kota Serang
6. Jono -Teater Kunci Kota Cilegon
7. Roni M. Khalid -Teater Warakala Kab Serang
8. Puji -teater Gates Kab. Lebak
9. Eri Hanibal -Teater Wajah Kota Serang
10. B'jo - B'jo Stage Bandung
11. Diki Chan - Akustik Kota Serang
12. Purwo Rubiono -Bantampolis Jazz Kota Serang
13. Nugraha - Kubah Budaya Kota Serang
14. Budi Harsoni - KPJ Rangkas Bitung Kab. Lebak
15. Husnul Khuluqi -Komunitas Sastra Indonesia(KSI)Tangerang
16. Dedi HS - WKS Kota Serang
17. Aru Adam -Al Kausar Kota Serang
18. Mamah Imas - Sanggar Panglipur Kota Serang
19. Eky Jagur - Teater Cakrawala Surabaya
20. Piyan Yusdiyana - Kafe Ide Kota Serang
21. Nana Rusyana -Teater Wajah Kota Serang
22. Uly -Teater Wajah Kota Serang
23. Maya -Raksa Budaya Kota Serang
24. Bagus S - Belistra Kota Serang
25. Indah Purnama -Hima Diksatrasia Kota Serang
26. Wahyu Arya Wiyata -Kubah Budaya Kota Serang
27. Fitri -Teater Bale Pandeglang
28. Asih - Sanggar Selebriti Kota Serang
29. Anne -Teater Studio Indonesia Kota Serang
30. Ibnu PS Megananda - Penyair Kab Serang
31. Ade - Sanggar Tari Kota Serang
32. Benni Kusnandar - Wanda Banten Kota Serang
33. Adhy Hendrayana - Sanggar Embun Kota Serang
34. YB Roy - Perupa Bunderan Kota Serang
35. Dadi RSN - Teater 110 Kota Serang
36. Fitraloka -Teater Warakala Kab Serang
37. Solahuddin -Gesbica Kota Serang
38. Tineung Arum - Raksa Budaya Kota Serang
39. Asep Yanto -teater Lamac Kab Serang
40. RB Percussion Art Kota Serang
41. Rampak Badar Sila Kota Serang
42. Kusmiati -Gentra Budaya Kota Serang
43. Serin -Teater Kramat Kab Serang
44. Kampong Kaujon Kota Serang
45. Joni - Musik Basic Kab Serang
46. Tineung Arum - Raksa Budaya Kota Serang
47. Aden Hermawan -Teater 110 Kota Serang
48. Raffy -Gesbica Kota Serang
49. Solahuddin -Gesbica Kota Serang
50. Iyank -Gesbica Kota Serang
51. Desi Indriyani -Teater Studio Indonesia Kota Serang
52. Choky -Gesbica Kota Serang
53. Wayang -Kuku Semar Kota Cilegon
54. Zen -Untirta Kota Serang
55. Iroh -Saija Adinda Kab Serang
56. Rohaendi -Sanggar Ciwasiat Kab Pandeglang

Followers